Rabu, 08 Desember 2010

Mereka Hanya Tahu Sedikit Tentang Dunia

ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآَخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ
dakwatuna.com - ”(Sebagai) janji yang sebenarnya dari Allah. Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janjinya, tetapi kebanyakan manusia tidak Mengetahui. Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (Ar-Rum: 6-7)
Ayat ini menurut Al-Qurthubi berbicara tentang kriteria umum orang-orang kafir atau kaum musyrik Mekkah yang hanya memperhatikan satu kehidupan saja, yaitu kehidupan dunia. Sehingga, siapapun yang bersikap demikian, tidaklah berbeda dengan orang kafir yang jelas mendapat kerugian di akhirat kelak. Mereka mengetahui kehidupan dunia sebatas untuk meraih kesenangan. Pengetahuan mereka tentang urusan duniawi justru disamakan oleh Allah swt. dengan orang-orang yang tidak tahu, karena pengetahuan seseorang yang terbatas hanya tentang dunia adalah sama dengan kebodohan. Bahkan ditegaskan dalam ayat di atas bahwa pengetahuan mereka tentang dunia pun sangat parsial, sebatas memahami sisi lahir dari kehidupan dunia yang luas ini, yaitu tentang kesenangan dan kenikmatannya saja, tidak tentang ujian, tanggung jawab, dan persoalan-persoalan penting dunia lainnya yang menghantarkan pada balasan baik di akhirat kelak.
Pemahaman seperti ini secara bahasa dapat dibenarkan seperti yang diungkapkan oleh Az-Zamakhsyari bahwa kata يَعْلَمُونَ adalah badal dari kata لا يعلمون sehingga keduanya bermakna satu, yaitu kebodohan dan ketidaktahuan. Demikian juga kata zahir dalam ayat ini mengisyaratkan bahwa dunia harus dipahami dengan dua dimensinya secara komprehensif, yaitu dimensi lahir maupun dimensi batin. Dimensi lahir terbatas pada kesenangan dan kenikmatan dunia, sedangkan dimensi batin adalah esensi dunia sebagai tempat beramal menuju kebahagiaan hidup yang sesungguhnya di akhirat kelak. Kata ظَاهِرًا yang disebut dalam bentuk nakirah ‘indifinitive’ menunjukkan bahwa pemahaman mereka terhadap dunia pun masih parsial, tidak menyeluruh, apalagi tentang kehidupan pasca kehidupan dunia.
Kecaman Allah terhadap orang kafir –karena sikap mereka yang melulu hanya mengurusi dunia– tidak berarti bahwa urusan dunia tidak mendapatkan porsi perhatian sewajarnya. Pengetahuan orang kafir tentang dunia yang dikecam oleh Allah adalah karena pengetahuan mereka yang sempit, parsial dan tidak utuh. Sehingga, orang yang beriman harus memperhatikan sisi dunia secara komprehensif sebagai bagian dari mempersiapkan kehidupan akhirat yang lebih baik agar terhindar dari kriteria orang yang lalai yang disebutkan pada petikan terakhir ayat ini وَهُمْ عَنِ الْآَخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ
Lalai yang dimaksud dalam ayat ini yang dinyatakan dengan kata ‘ghafilun’ menurut Asy-Syaukani adalah dalam arti tidak memberi perhatian dan kepeduliaan tentang urusan akhirat, serta tidak mempersiapkan untuk menghadapi kehidupan tersebut dengan menjalankan ketaatan dan amal shalih sebagai bekal meraih kebahagiaan seperti yang mereka lakukan tentang urusan kehidupan dunia mereka. Dalam sebuah syair Arab disebutkan tentang konsepsi kebodohan dalam terminologi agama:
ومن البليّة أن ترى لك صاحباً … في صورة الرجل السميع المبصر
فطنٍ بكل مصيبة في ماله … وإذا يصاب بدينه لم يشعر
Dan dari kebodohan itu adalah kamu melihat seorang kawan
seakan ia seorang yang mendengar dan melihat
Ia sangat paham tentang musibah yang menimpa hartanya,
namun sangat disayangkan ia sama sekali tidak sadar tentang musibah yang menimpa agamanya
Sikap lalai terhadap urusan akhirat menurut Sayyid Quthb merupakan musibah bagi manusia yang beriman. Karena keimanan seseorang seharusnya akan membimbing dan senantiasa mengarahkan untuk juga memperhatikan dan mempersiapkan kehidupan akhirat. Karena, kelengahan terhadap akhirat akan menjadikan barometer sesuatu menjadi rancu. Segalanya diukur dengan ukuran material. Itulah bukti pemahaman yang sempit tentang kehidupan. Seorang yang memahami kehidupan akhirat akan mengubah pandangannya tentang dunia tidak melulu untuk memuaskan nafsu dan kesenangan materi semata. Tetapi, ia akan bersungguh-sungguh bekerja dan beramal untuk menyelamatkan diri di akhirat kelak. Inilah pertimbangan dan parameter yang benar tentang kehidupan yang sesungguhnya. Dan jika seseorang telah lalai akan akhirat, pasti ia akan lebih melupakan Allah swt. Padahal Allah telah menegaskan, “Dan janganlah kalian seperti orang yang melupakan Allah, maka mereka berarti telah melupakan diri sendiri. Dan itulah orang-orang yang fasik.” (Al-Hasyr: 19). Oleh karenanya, Allah swt. menegaskan di ayat berikutnya tentang dua kelompok manusia, yaitu penghuni surga dan dan penghuni neraka sebagai perumpamaan bagi mereka yang hanya memperhatikan kehidupan dunia dengan mereka yang memiliki orientasi akhirat yang benar, dan itulah hakikat pemahaman yang komprehensif tentang kehidupan ini.

Kegiatan Taman Kanak-Kanak TK.Negeri Pembina 3 Tarakan

Inilah kegiatan kami di Taman Kanak -Kanak TK.Negeri Pembina 3 Tarakan yang beralamat di Kampung Bugis....
di program kami selalu ada kegiatan diluar sekolah..selain untuklebih mempeerat siswa-siswinya dengan guru-gurunya...supaya anak-anaknya tahu dengan lingkungan di luar sekolah.

Kami para guru-guru selalu tampil ceria karena dengan selalu ceria,kami penuh semangat untuk membimbing mereka...walau kadang celoteh-celoteh dan kenakalan anak-anak selalu buat kita gemes..tapi kami dengan senang hati membimbing mereka. lucunya...gurunya....apalagi anak-anak muridnya!!!
wah...kami lagi ada kegiatan kunjungan di Hutan Mangrove.. action kami tidak lupa ..agar kami semua juga selalu mengenang kapan kita akan selalu mengunjungi kegiatan-kegiatan yang diluar Lingkungan sekolah... inilah foto-foto kami  yang ada di kegiatan diluar sekolah.. 

 
Inilah para guru-guru sedang asyik berdikusi tentang kegiatan anak-anak TK.Negeri Pembina 3..walau sedang action juga nich.. kami selalu berusaha untuk mencari cara supaya anak-anak kami selalu aktif ,ceria dan berani berinteraksi...



Sejak dini anak-anak harus dipupuk untuk selalu berinteraksi baik dilingkungan sekolah,rumah dan diluar lingkungan sekolah..

Tren Busana Muslim 2011

Busana Muslim

Glamor Pakaian Muslim
EKSPLORASI kain etnik dari berbagai daerah mendominasi karya busana muslim. Perkawinan etnik-modern masih menjadi primadona fesyen di tahun mendatang.

Semangat berkarya dan bereksplorasi tanpa batas dengan beragam inspirasi berpadu menjadi koleksi apik. Kali ini, beberapa desainer Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) mengangkat keindahan kain tenun pada pergelaran tren busana muslim 2011.

Beberapa kain etnik yang ditampilkan, seperti kain tenun Tarutung dari Sumatra Utara, tenun ikat dari NTT, kain ATBM polos, serta songket polos dengan motif khas Palembang. Permainan motif etnik juga diangkat, seperti motif guci China, kompas, dan bola dunia.

“Saya pilih tenun NTT bukan karena kain yang lain jelek. Saya sudah lihat dari Sabang sampai Merauke, kain ini cocok dengan yang saya suka; nuansa etnik, warna tanah, tenunnya beda,“ kata Ida Royani usai pergelaran busana muslim Fashion Tendance 2011 ”Intertwine” di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (22/11/2010).

“Saya sudah coba pakai lace sejak 25 tahun lalu, renda sejak 15 tahun lalu, dan batik sejak puluhan tahun lalu, saya sudah bosan. Sekarang lagi cari yang Indonesia. Saya sering show ke luar negeri, mereka cari rancangan yang Indonesia banget,“ imbuh desainer yang sudah berkiprah di dunia mode lebih dari 30 tahun ini.

Warna yang mendominasi, di antaranya pink, abu-abu, cokelat, hijau, putih, cokelat, peach, dan biru di atas bahan sifon sutera, satin silk, lace, silk organdi, dan sebagainya.

selamat datang

Selamat datang.. teman-teman semua... !! inilah mengenai blog saya...
Ternyata pembuatan blog ini gampang-susah juga ..susah ye ialah lupa pasword.. bener gak!! or lupa alamat email.. Blog saya belum banyak yang dapat untuk dibaca ..lain waktu bisa deh untuk dibaca !!! oke..teman-teman terima kasih untuk semuanya...